Welcome to http://indonesianeconomic.blogspot.com ... thank's to visit I hope you come back again

Economic

Pada tanggal 26 Februari 2009, Pemerintah Republik Indonesia telah melakukan penawaran Surat Utang Negara dalam valuta asing sebesar US$3 miliar. Hasil penjualan dari penawaran ini akan digunakan untuk pembiayaan pemerintah secara umum.

Transaksi ini merupakan penerbitan Program Global Medium Term Notes Republik Indonesia
(GMTN) yang telah didaftarkan pada tanggal 28 Januari 2009 dan merupakan tindak lanjut dari serangkaian pertemuan dengan investor yang dilaksanakan pada tanggal2 - 12 Februari 2009.

Penawaran ini terdiri atas dua tranches yaitu tranche pertama sebesar US$1 miliar untuk jangka waktu lima tahun yang akan jatuh tempo pada bulan .Mei 2014 dengan yield 10,5%, harga 99,455%, dan kupon 10,375% dan tranche kedua sebesar US$2 miliar untukjangka waktu sepuluh tahun yang akan jatuh tempo pada bulan Maret 2019 denganyield 11,75%, harga 99,276%, dan kupon 11,625%. Harga untuk kedua tranches ini terbentuk di bawah price whisper dan berada di rentang bawah dari price guidance.

Sejak awal tahun 2009, transaksi ini merupakan penawaran surat utang terbesar di Asia dan juga merupakan penerbitan surat utang terbesar yang pernah dilakukan oleh pemerintah Republik Indonesia. Transaksi ini ditawarkan ke lebih dari 200 investor untuk masing-masing tranche lima tahun dan sepuluh tahun dan menghasilkan kelebihan permintaan sebesar 2,4 kali atau US$7,25 miliar. Secara geografis, tranche lima tahun didistribusikan sebanyak 55% ke wilayah Asia, 18% ke wilayah Eropa, dan 27% ke Amerika Serikat. Sementara itu, tranche sepuluh tahun didistribusikan sebanyak 30% ke wilayah Asia, 20% ke wilayah Eropa, dan 50% ke Amerika Serikat. Berdasarkan jenis investor, tranche lima tahun dialokasikan ke reksa dana 51%, bank 31%, investor riteI 14%, dan
asuransi 4%, sementara itu tranche sepuluh tahun dialokasikan ke reksa dana 76%, bank 15%, investor ritel 7% dan asuransi 2%. Penawaran ini juga berhasil menarik partisipasi investor dalam negeri, khususnya untuk tranche lima tahun.

Republik Indonesia memperoleh rating Ba3 dari Moody's, BB- dari S&P, dan BB dari Fitch. Joint Lead Managers dan Joint Bookrunners dalam transaksi ini adalah Barclays Capital dan UBS AG.

Surat berharga Republik Indonesia tidak didaftarkan berdasarkan U.S Securities Act tahun 1933 sebagaimana perubahannya ("Securities Act") dan surat utang tersebut tidak d11patditawarkan atau dijual di wilayah Amerika Serikat kecuali telah didaftarkan berdasarkan Securities Act atau pengecualian dari pend11ftaran tersebut.

2 comments
  1. Anonymous March 1, 2009 at 10:30 PM  

    Sungguh naif bangsa ini, selalu mencari jalan keluar dengan ber utang,,

    padahal cadangan devisa kita katanya mencapai $US 51 Milyar, mengapa tidak mempergunakan itu saja,, kan tinggal mengambil $US 3 Milyar saja, apalah susahnya,, toh dana/devisa itu merupakan idle money tidak dipergunakan hanya disimpan,, dengan menerbitkan SUN tentunya negara kita akan dibebani untuk membayar bunganya SUN nantinya, mengapa tidak mengambil dana devisa kita, dan bunganya tentunya balik ke negara bukan ke pihak asing,, ck,,ck,,ck
    maag klu comment saya salah,, namanya juga anak bangsa yang baru belajar,,, Insya Allah nnti jadi pemimpin negara ini yang arif dan bijaksana,,,
    Amin ya Allah,,,

    :D

  2. Unknown March 1, 2009 at 10:40 PM  

    nice ...
    pemikiran yang sangat bagus sob ..
    ditunggu comment-comment berikutnya :)